Selasa, 29 Mei 2018

HAKIKAT MUNKAR NAKIR

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh saudara-saudara ku dimana saja berada yang semoga di muliakan dan di rohmati Alloh.

Berikut ini adalah pemaparan mengenai "HAKIKAT MUNKAR DAN NAKIR" (RAHASIA ALAM BARZAKH).

SEBELUMNYA KITA MOHON MAAF DAN KAMI HIMBAU BAGI YANG BELUM MEMPUNYAI GURU AL-MURSYID ATAU GURU THORIQOT ATAU GURU AL HIKMAH ATAU GURU MA'RIFAT DAN JIKA BELUM MAMPU MENTAJALLIKAN SESUATU INFORMASI APAPUN KEPADA ALLOH ATAU BELUM BISA MEMFILTER KE-ILMUAN DARI APA YANG DI DENGAR, DI LIHAT, DI BACA, DI RASA ATAU DI PIKIRKAN. MAKA SEBAIKNYA KAMI HIMBAU JANGAN TERUSKAN BACA ARTIKEL INI.
KARENA INI SIFATNYA HANYA SEKEDAR UNTUK MENAMBAH WAWASAN BAGI SESAMA PEJALAN (SI SALIK).

Saat ini kita semua umat muslim pasti yakin dan meyakini bahwa semua orang Islam pasti bisa menjawab pertanyaan:
- siapa Tuhan mu?
- siapa Nabi mu?
- apa kitab mu?
Itu adalah satu pertanyaan yang bahkan anak TK tidak butuh waktu semenit untuk menghafalkan jawabannya. Itulah katanya sebuah pertanyaan MUNKAR wa NAKIR di alam kubur yang banyak di kemukakan oleh Ulama mutasyari'in (ahli syari'at).

Namun itu jugalah pasti menjadi satu pertanyaan besar, bagaimanakah hakikatnya atau kenyataannya atau sejatinya?

Saat jiwa (ruh) ini berpisah dengan raga atau di sebut dengan mati/kematian, saat itu kamu masih tidak percaya kalau kamu itu sudah mati, sehingga masih ngotot pingin sekali kembali ke jasad, namun sayangnya dan sungguh di sayangkan sudah tidak bisa. Di karenakan ajal (jatah) nya sudah selesai. Atau kontrak hidup (umur) kita selama di dunia sudah habis!
Dan saatnya pulang kepada rahmat Alloh.
Pada saat ruh mu berpisah dari jasad itu, maka kamu akan memanggil-manggil keluarga dan kawan-kawan: "Ini aku, ini aku. Bagaimana aku ini? Apa ini yang sebenarnya terjadi?"
Namun sayangnya tidak ada orang yang bisa merespon kamu (kecuali dia seorang Wali Alloh).

Sebab selama hidup mu kamu bersifat "NAKIR" = CUEK/TIDAK PEDULI, tidak pernah mau mengenal kesejatian Alloh dan Rosululloh s.a.w. (ma'rifah), maka saat itu kamu akan menuai hasil CUEK/NAKIR mu itu ketika di dunia.

Kamu mulai bertanya-tanya pada diri, "di mana Tuhan? Siapa sebenarnya Tuhan? Di mana Rosululloh? Siapa sebenarnya Rosululloh?"

Maka saat itu siksaan pertama mulai terjadi, takut dan kebingungan, ini sering di ibaratkan atau di silokakan kepala yang dipukuli oleh Malaikat NAKIR.

Lalu kamu melesat ke berbagai arah ke seluruh penjuru alam semesta dengan kecepatan jiwa yang jauh melebihi kecepatan cahaya. Semakin jauh dari bumi kamu akan semakin merasa sangat asing, terasa semakin gelap, dan semakin ketakutan sehingga kembali lagi ke bumi.
Sebab jiwa tidak lagi terpenjara oleh tubuh, maka saat itu kamu mampu mengingat semua perjalanan hidup mu, semua hasil perbuatan baik dan buruk selama hidup dengan sangat jelas sekali. Bahkan kamu akan mengetahui bahwa semua kebaikan kamu ketika di dunia ternyata sudah di balas dengan berbagai kenikmatan yang Alloh berikan saat ketika di dunia, namun tidak menyisakan untuk sesudah kematian.

Mengapa demikian?

Ketidak ma'rifat-an berakibat tidak menghidupkan amalan untuk barzakh dan akhirat. Sebab yang tidak berma'rifat, segala amalannya hanya bersandar pada kira-kira dan katanya saja, tidak pernah mencapai tujuan dari di adakannya amalan-amalan itu sendiri, dan tidak pernah memenuhi fungsi dari amalan-amalan, tidak juga memenuhi kriteria amalan yang di terima di sisi Alloh.
Dan amalan yang seperti itu hanya berbalas ketika di dunia (sebab bagaimanapun, Alloh tidak akan menyia-nyiakan setiap usaha). Namun setiap perbuatan buruk yang belum dibersihkan/disucikan, maka akan terbawa sampai alam barzakh dan akhirat.

Siksaan kedua pun di mulai. Akibat dari segala perbuatan buruk selama hidup (pembangkangan/MUNKAR) maka kamu akan menuai MUNKAR itu sendiri, mulailah menyeruak rasa susah, menyesal sehingga kamu meratap sejadi-jadinya.
Jika ketika di dunia pernah sakit jiwa di selingkuhi pacar?! Itu belum apa-apanya, sebab sakit kamu ketika di dunia masih terhijab oleh jasad. Namun ketika di Barzakh hanya ada jiwa, sakit atas penyesalan itu luar biasa panas (nar = api). Sebab sudah tidak ada jasad yang menghijabi sakit mu ketika itu.

Ketahuilah, bahwa alam Barzakh itu bukan di dalam kuburan tanah. Pengertian alam Barzakh ini saja orang sering kali salah dalam memahaminya, di kira alam Barzakh adalah alam kubur saja. Lalu bagaimana kalau jasad orang yang tidak di kubur??? Apa lantas tidak masuk alam Barzakh? Alam Barzakh itulah alam kubur, dan alam kubur itulah alam Barzakh.
Hakikatnya alam kubur itu adalah terkubur oleh kedangkalan fikir dan sempitnya hati selama ia masih hidup.
Barzakh artinya adalah dinding, maknanya dimensi lain. Ya tempatnya tetap di jagad raya ini, hanya berbeda dimensi dan terdinding.

Dan jiwa-jiwa yang tersiksa oleh hukum alam (sunatulloh) dari zaman dulu hingga sekarang, semua tersiksa, meratap, dan merengek di sebabkan tidak pernah memahami hakikat kehidupan.
Dan mereka sendirian, kok bisa begitu? Bukankah banyak sekali jiwa-jiwa yang tersiksa? Mengapa mereka tidak bisa saling lihat, dengar, dan berkomunikasi? Supaya bisa saling curhat gitu?!
Hal itu di sebabkan mereka semasa hidup hanya mengandalkan fisik: mata fisik, telinga fisik, mulut fisik, dan pikiran duniawi saja. Tidak pernah melatih indera hati/ruhani: mata, telinga, mulut, dan fikiran hati/ruhani.

Bukankah segala sesuatu yang tidak pernah dilatih, tidak akan bisa berbuat apa-apa? Sehingga tidak berguna dan berfungsi. Maka kamu akan buta dan tetap buta, bisu, tuli, dan kalut.

Ketahuilah, bahwa agama memang sangat di bungkus oleh banyak ibarat dan permisalan, hanya manusia-manusia hakikat yang bisa membuka sandinya. Sesungguhnya siksaan-siksaan itu nyata adanya, siksaan terhadap jiwa itu jauh lebih menyakitkan daripada sakit pada jasmaniah.

Perjuangannya adalah, sekuat apakah kamu mau mengorbankan seluruh tenaga, pikiran, dan waktu untuk meraih kebenaran hakiki? Perjuangan membersihkan hati? Sehingga kamu tidak mengantri menjadi jiwa-jiwa yang akan meratap seperti pendahulu-pendahulu yang sudah terlanjur tidak memahami makna hidup yang sebenarnya. Yang hanya tahu cerita, bacaan, dan hafalan. Yang hanya tahu olah bibir dan olah raga/gerak saja.

Sudah menjadi hukum sunatulloh (hukum alam) bahwa mudah itu hasilnya kecil/remeh, dan sulit itu hasilnya besar/sempurna. Syari'at itu sangat mudah, hanya butuh olah bibir dan olah raga/gerak, hasilnya hanya keteraturan dunia. Namun hakikat itu sangat sulit, selain harus olah bibir dan olah raga/gerak, juga dibutuhkan oleh rasa dan olah hati/ruhani, sebab hasilnya adalah kesempurnaan mencapai Alloh.

MAKA BER-SYARI'AT-LAH DAN BER-HAKIKAT!
MAKA KAMU AKAN MENCAPAI ESENSI KEHIDUPAN YANG DI RIDHOI OLEH ALLOH S.W.T.

BERJALANLAH DENGAN KEDUA KAKI MU, SYARI'AT (KAKI KANAN), DAN HAKIKAT (KAKI KIRI), MAKA HIDUP MU AKAN SE IMBANG. JANGAN HANYA BER SYARI'AT SAJA DAN JANGAN HANYA BER-HAKIKAT SAJA.

SYARI'AT BAGINDA ROSULILLAH S.A.W. ADALAH SYARI'AT YANG BERNUASA HAKIKAT.

Ini bukan perkara yang main-main. Diamlah diri sejenak, tafakurlah, tanyalah pada hati nurani (tempat lahul mahfudz). Maafkan dan maklumi segala sesuatu, bersimpuhlah pada Alloh (meskipun baru tahu nama), dan hubungi Rosululloh (meskipun baru kenal cerita). Mintalah dipertemukan guru (Waliyulloh) untuk membimbing mu kepada jalan Nya.

HIDUP BERMANFAAT. MATI BAHAGIA. TAHU JALANNYA PULANG (SHIROTOL MUSTAQIM).



Penulis: Jadmiko
Sumber: Di adaptasi dan di kembangkan dari berbagai sumber literatur dan di filter oleh ke-ilmuan.

Bagi yang belum memiliki guru mursyid, silahkan ikuti bimbingan kami dengan sanad ke-ilmuan yang jelas dan dapat di pertanggung jawabakan di sisi Alloh.
CP: 081213333500 (WA)

#Parapsikologi
#KonsultanSpiritual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar