Selasa, 28 Februari 2017

Tentang aku, dirimu dan Dia (Allah)

Kita memulai semua ini dengan jatuh cinta dan kemudian lupa bahwa kita harus melanjutkan rasa cinta itu, dalam do'a, dalam ucapan, dalam setiap langkah, dalam keikhlasan, dalam kesatuan, dari hati ke hati, hanya untuk memuliakan satu sama lain. Ketahuilah sebelum penciptaan manusia terdapat sebuah janji, lalu sebagian manusia setelah terlahir ke dunia mereka melupakan janji tersebut. Itu yang membuat Allah lalu menjadi murka kepada sebagian dari manusia.

Hakikat:
Seandainya Aku (kata Allah) tampak tanpa hijab. Pastilah seluruh makhluk sempurna. Namun hijab itu amat halus. Agar merevitalisasi kalbu para hamba yang 'asyiq. Ketahuilah, bahwa manifestasi (tajalli) keagungan melahirkan rasa takut (khauf) dan keterpesonaan (haibah). Sedangkan manifestasi keelokan (al-hasan) dan keindahan (al-jamal) melahirkan keasyikan. Sementara manifestasi sifat-sifat Allah melahirkan mahabbah. Dan manifestasi Dzat meniscayakan lahirnya penegasan keesaan (tauhid). "Demi Allah, tidak seorang pun manusia yang mencari dunia, selain orang yang dibutakan kalbunya oleh Allah, dan dibatalkan amal-amalnya. Sesungguhnya Allah menciptakan dunia ini sangatlah gelap dan Matahari sebagai penerang. Allah menciptakan kalbu itu gelap dan ma'rifat sebagai penerang hidup pada diri seseorang."

#LenteraHati
#CahayaSufi
#SufiMuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar