Al-kisah yang menceritakan dialog antara Alloh dan para Malaikat Nya, bahwa Alloh SWT menyimpan "Sepenggal Rahasia Manusia", dan meminta pendapat kepada para Malaikat.
"Wahai para Malaikat Ku (kata: Alloh)...apakah kalian tahu, dimana Ku kan menyimpan Sepenggal Rahasia Manusia ini?"
Jawab Malaikat: "Wahai Robb...biarkan kami letakan Sepenggal Rahasia itu di dasar lautan, atau di puncak gunung, agar manusia tidak dapat menemukanya."
"Tidak...wahai Malaikat Ku...akan Aku letakan Sepenggal Rahasia ini dalam diri setiap manusia, agar ia bisa menemukan-Aku dan mengagungkan Aku, kan Ku letakan itu dalam segumpal darah (hati), sebagai bumbu diri setiap manusia."
Dimana di dalam hati itulah ada "NURULLOH" dan "NUR MUHAMMAD" Cahaya illahiyah, cahaya pembimbing, cahaya kebenaran.
Dan untuk sepenggal lainya, sekarang ini kita sedang menjalaninya, sebagian memang menjadi memory dalam pikiran kita, karena waktu yang sudah kita lewati, namun kita masih sanggup mengingatnya walau memang lupa-lupa ingat.
Namun "Sepenggal Rahasia Hidup", yang pernah kita alami di Alam Ruh, waktu kita dalam kandungan Ibu, dimana waktu itu kita berhadapan langsung dengan DIA Sang Maha Pencipta ini, Saat itu Kita dihadapkan dengan sebuah Janji, dan Pengakuan, kalau IA adalah ROBB, Tuhan Sekalian Alam, Saat itu kita menjawab:
--------------------------------------------------
"QOOLU BALA SYAHIDNA" .... YA "Saya Menyaksikan, Kalau Engkau adalah Tuhan Ku, Tuhan Sekalian Alam Ini
#########################
Pertanyaanya, Mampukah kita Mengingat-Nya ?.... Sampai "asyhadu" Kita Tidak Hanya Dibibir saja, tapi kita mampu Mengimplementasikanya Dalam Kehidupan Sehari hari
#########################
Yaa ... Banyak Jalan Untuk Mengingat Sepenggal Rahasia itu, salah satunya adalah dengan "SHOLAT" Dimana Sholat adalah media untuk mengingat-Nya
------------- ------------------------------------
"INNA SHOLATA LIDZIKRI" Namun Perlu kita ketahui, Kalau Syarat Sahnya Ingat (Dzikir-Sholat)adalah Tahu Siapa Yang diingatnya. Tahu bukan sekedar tahu tapi benar benar "asyhadu" Sampai Tatkala kita mengangkat kedua tangan, mengucap takbir, wajah, jiwa, raga ini benar-benar menghadapnya
--------------------------------------------------
Bukan Hanya dalam bacaan (inni wajjahtu wajhia .... sampai akhir). Tapi kita mampu menghadapnya dengan segala aspek dari jiwa dan raga ini. tidak ada yang lain hanya DIA sang maha pencipta Diri ini
--------------------------------------------------
JALAN TAKBIR YANG DIMAKSUD ITU YAITU:
--------------------------------------------------
1. Bahwa takbir engkau dengan syah lagi jazam yakni yaqin
------------------------------------------------
2. Bahwa adalah hatimu itu hadir dengan Allah ta'ala yakni ingat kepada Allah ta'ala .... maka takbir engkau itu dibenarkan oleh Allah ta'ala
------------------------------------------------
3. Takbir engkau itu menjauhi apa yang dilarang Allah SWT
------------------------------------------------
4. Bahwa diwaktu mengangkat takbir itu tempat berkumpul dari pada "LA ILAHAILLA ALLAH" yaitu pandangan kita hanya kepada Allah semata-mata, artinya diri kita itu fana sekali-kali tidak memiliki ... melainkan hanya Ujud Allah jua adanya
---- --------------------------------------------
5. Sembahyang-mu itu dikerjakan dengan khusyu 'artinya tetap hatimu menghadap kepada Allah ta'ala fana tetap angota jangan bergerak yang sia-sia
------------------------------------------------
6. Hendaklah sembahyangmu itu ikhlas artinya bersih amal ibadah kita semata-mata karena Allah ta'ala
------------------------------------------------
7. Sujud engkau itu munajat, artinya berkata-kata dengan Allah ta'ala, didalam sembahyang pada rasanya, didalam rahasia hatinya ... itulah orang munajat dihadirat Allah Ta'ala
------------- ----------------------------------
8. Dan Takbir engkau itu ... hadir hatimu kepada Allah Ta'ala, Hadir artinya tidak berpaling kepada sesuatu didalam shalatnya
------------------------------------------------
Zat wajibal wujud qadim yang disembah, Harapkan karunia ampunan, rahmat dari pada Allah
------------------------------------------------
LA ILAHA ILALLAH: Bagi Ruhul Hayat ...
MUHAMMADARRASULUllah: Bagi Tubuh Insan Kamil ...
------------------------------------------------
Ruhul Hayat itu artinya Allah Ta'ala tajalli kepada Hayat ... Tubuh Insan Kamil itu artinya Tubuh Insan yang sempurna atau Tubuh Muhammad yang sempurna
------------------------------------------------
Muhammad itu tidak lah sifat kebesaran, keelokan dan kesempurnaan, Sabda Nabi SAW Artinya: Barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka sesungguhnya kafir yang nyata
------------------------------------------------
Ini adalah keterang dari pada mengenal jalan atau Aqidatun rajih, Caranya kita hendak mengangkat Takbiratul Ihram yaitu kita tarik nafas kita dengan HU (haqiqatnya Aku (Aku-Besar-Allah) masuk kedalam, setelah itu angkat Takbir "Allahu Akbar" dengan qashad, Ta'arad dan Ta'ayyin, (tubuh hati-ruh)
------------------------------------------------
Dan didalam kita mengucapkan Takbir itu, diri kita fana dalam kalimah LA ILAHA "ALLAH" tidak ada pengakuan kita, artinya fana hanya Allah Ta'ala semata-mata bukan kita, karena kita ini hamba
-------- ----------------------------------------
Tatkala kita mengangkat Takbir ingat akan Zat: Alif
------------------------------------------------
Tatkala kita ruku 'ingat akan Sifat: Lam Awal
------------------------------------------------
Tatkala kita I'tidal ingat akan Asma: Lam Akhir
------------------------------------------------
Tatkala kita Sujud ingat akan Af-al: Ha
------------------------------------------------
Adapun Alif itu, ibarat Zat Allah menjadi Rahasia kepada Muhammad menjadi cahaya bagi kita
------------------------------------------------
Adapun Lam Awal itu, ibarat sifat Allah, menjadi rupa kepada Muhammad menjadi tubuh kepada kita
------------------------------------------------
Adapun Lam Akhir itu, ibarat Asma 'Allah, menjadi ilmu kepada Muhammad menjadi iman kepada kita
------------------------------------------------
Adapun Ha itu, ibarat Af-al Allah, menjadi perilaku kepada Muhammad, menjadi hati kepada kita
------------------------------------------------
Maka HU itu artinya Akulah Allah
------------------------------------------------
Adapun Zat itu nyata kepada marifat
Adapun Sifat itu nyata fakta
Adapun Asma 'itu nyata kepada Thariqat
Adapun Af-al itu nyata kepada Syariat
------------------------------------------------
Adapun Syariat itu nyata pada perilaku Tubuh Insan
Adapun thariqat itu nyata perilaku Hati Insan
Adapun Haqiqat itu nyata perilaku Nyawa Insan
Adapun Ma'rifat itu nyata pada perilaku Pu'ad (jantung) insan
-------- ----------------------------------------
Zat-Ma'rifat Rahasia (Mim: Zat)
Sifat-Haqiqat Nyawa (Ha: Sifat)
asma'-Thariqat Hati (Mim: Asma ')
Af-al-Syariat Tubuh (Dal: Af-al)
--- ---------------------------------------------
Yang dinamakan hamba itu adalah Muhammad, karena Muhammad itulah yang memiliki: Tubuh, Hati, Nyawa, rahasia
------------------------------------------------
Muhammad itu hamba, artinya ilmunya: Rahasia Allah
------------------------------------------------
Dari Dua Sisi Dalam Diri manusia itu ada Empat Karakteristik. Yang sangat mendominasi diri setiap manusia. Dimana karakter ini adalah merupakan bias dari Nur Muhammad yang ada pada Qolbu Manusia. empat karakter itu adalah:
--------------------------------------------------
Penjelasan dari sahabat rosululloh: Abu Bakar, Ummar, Utsman, dan Ali
--------------------------------------------------
Penjelasan Nafsu Dari setiap insani: Amarah, Lawwamah, Sawiyyah, Mutmainah
--------------------------------------------------
Penjelasan Anfasiyah: Nafas, Tanafas, Anfas, Nufus
--------------------------------------------------
Penjelasan Rasa: Sanubari, Maknawi, Sirri, Fu 'at
--------------------------------------------------
Penjelasan Asal kejadian: Wadi, Madi, Mani, Manikam
--------------------------------------------------
Penjelasan Sir-nya Manusia: Bumi, Api, Angin, dan Air
--------------------------------------------------
Penjelasan perjalanan ruhaniyah: Syari'at, Tarikat, Hakikat, Ma'rifat, itulah perjalanannya.
--------------
(Tuak Lombok ilahi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar