Kebanyakkan manusia pada hari ini menganggap bahwa "hidup" itu hanyalah makan, bergerak, mencari kemewahan, bekerja dan lain-lain lagi, mereka menganggap bahwa jasad kasar mereka itu hidup dengan sendiri nya yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan harian mereka itu, tapi pernah kah mereka terfikir bahwa jasad mereka itu sebenar nya adalah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendiri nya tanpa ada sesuatu yang menghidupkan nya?
Ketahuilah tanpa yang hidup itu, jasad tidak ada artinya. Tapi benda mati ini lah yang dijaga dan diutamakan orang di dunia ini. Sedangkan semua tau bahwa bila mati ia kelak, jasad akan busuk dan di tanam atau di bakar. Ini menunjukkan mati ialah bila hidup yang menghidupkan jasad tadi meninggalkan jasad.
Dimanakah letaknya yang di panggil hidup itu? Yang mana dengan adanya yang hidup itu lah jasad kita ini hidup dan sebenarnya ia diam di dalam jasad kita sendiri, dan dia lah yang di panggil "DIRI" nyata "DIRI" dan menghidupkan jasad kita ini. Tapi pernah kah kita terfikir tentang "DIRI" itu atau mencoba mencari dan mengenal nya?
Tentu pertanyaan yang akan muncul adalah dari mana "DIRI" itu, dimana letaknya "DIRI" itu, terdiri dari apakah "DIRI" itu, dan kemanakah perginya "DIRI" itu ketika jasad mati atau dengan kata lain "DIRI" meninggalkan jasad? Dan yang penting sekali, bisakah kita mengenal "DIRI" nyata "DIRI" kita itu?
BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" NYA, NISCAYA KENALLAH IA KEPADA TUHANNYA.
Benarkah bila kita mengenal "DIRI" maka kita akan mengenal Tuhan?
#SufiMuda: "Jangan pernah berangan-angan akan hal ini bahwa berarti yang mendiami diri kita itu adalah Tuhan? Maka, kafirlah kita karena mengambil perumpamaan Tuhan menempati makhluk Nya. Maha Suci Alloh yang tidak bergantung kepada seluruh makhluk Nya. Maka ilmu ini disebut juga ilmu rasa yang hanya boleh dirasa dan tidak boleh di ucapkan, di pikirkan atau di bayangkan. Karena angan dan pikiran itu diliputi oleh hawa nafsu, dan hawa nafsu adalah kendaraan syaithon."
Kita semua tau bahwa ujud nya Ruh. Tak ada yang bisa menyangkal kenyataan ini, karena saat Tuhan bertanya kepada sekalian Ruh "Siapakah Tuhan kamu?" Dengan serentak sekalian Ruh menjawab "bahkan" yang membawa makna mereka telah mengenal Tuhan Yang Esa.
Kisah "Ruh" Memasuki Jasad Adam:
Setelah jasad Adam terbaring maka Tuhan telah memerintahkan Ruh memasuki ke jasad Adam, tetapi sebelum itu Ruh telah bertanya: "Dimanakah harus aku masuki, yâ Alloh?" dan Alloh pun menjawab: "Masuklah mana-mana yang kamu senangi." Maka masuk lah Ruh melalui hidung dan dengan itu maka bernafaslah kita melalui hidung.
Ini menunjukkan bahwa sesudah Ruh memasuki tubuh, maka barulah dimulainya kehidupan kepada jasad, maka jasad mulai menghela nafas, dan terbukti di sini bahwa Ruh lah yang dikatakan penghidup kepada jasad, dan mati pada jasad adalah ketika Ruh keluar ketika sampai ajal nya.
Jasad Kasar Kita Ini Terdiri Dari 2, Yaitu;
1. Dihidupkan:
Apakah maksud dihidupkan dan bagian mana yang dihidupkan? Yang diaktifkan adalah jasad kasar kita ini, ia nya dihidupkan oleh "Ruh" yang berada di dalam jasad. Ruh memasukki jasad saat kita 100 hari dalam rahim ibu kita. "Aku tiupkan sebagian dari Ruh Ku." Kata Alloh dalam firman Nya. Sejak itulah kita hidup di dalam rahim ibu kita dan kemudian di lahirkan kedunia dan terus menjalankan kehidupan dari bayi sampai lah akhir hayat.
2. Menghidupkan:
Yang menghidupkan jasad adalah Ruh, yang datangnya (diciptakan) dari Alloh, yang memasuki jasad dan terus hidup, tugas Ruh ialah menghidupkan jasad tetapi sayang nya jasad tidak langsung berpikir dan menyadari bahwa Ruh lah yang hidup nyata dan benar, ia hidup dan menghidupkan jasad yang bilamana Ruh meninggalkan nya maka matilah dia. Yang kemudian dipanggil orang mati, ditanam atau dibakar.
MATI ADALAH SAAT RUH MENINGGALKAN JASAD:
Jadi siapakah yang berkepentingan disini, tentunya jasad karena tanpa adanya Ruh maka jasad tidak bermakna apa-apa.
Pertanyaannya: Jasad ini membutuhkan Ruh untuk hidup, tapi kenapa Ruh tidak diperdulikan selama hidupnya? Perlukah Ruh untuk dikenal?
Maka, sebelum masuk pada ilmu mengenal Ruh haruslah kita mengenali "DIRI".
BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" NYA, NISCAYA KENALLAH IA KEPADA TUHANNYA.
APAKAH "DIRI" ITU?
Untuk pengetahuan bahwa "DIRI" itu dikatakan "DIRI" setelah Ruh memasuki jasad, bagaimana ini terjadi?
Ketika Ruh berada di dalam jasad, maka perkembangan cahaya Ruh itu yang memenuhi ruangan jasad keseluruhan nya, ini telah menyebabkan ujudnya "DIRI" yang berupa seperti jasad nya memenuhi ruang dalam jasadnya.
Maka ujud-lah "DIRI" nyata "DIRI", dan "DIRI" inilah yang harus dikenal.
(Kenal lah DIRI maka ia kenal Tuhan)
BAGAIMANA MENGENAL "DIRI" SEBENARNYA "DIRI"?
Ada berbagai cara dan metode yang digunakan untuk dapat mengenal "DIRI" ini, salah satunya mengikuti sebuah perguruan dan metode guru-guru mengajar kepada murid-murid nya. Semua perguruan manapun adalah benar dan cara apapun yang digunakan, tujuannya satu dan sama, yaitu untuk dapat mengenal "DIRI" nyatanya "DIRI".
Untuk mengenal "DIRI" ini ada 3 cara:
1. Terbuka dengan sendirinya.
2. Usahakan sendiri untuk membukanya.
3. Di bukan oleh guru. (Guru-guru yang telah berpengalaman. Biasanya dia adalah seorang mursyid.)
Apakah Yang Di Maksudkan "Dibuka"?
Di buka maksudnya ialah, membukakan jalan-jalan pancaran cahaya (NUR) "DIRI" itu sampai keluar dari jasad dan terpancarlah cahaya "DIRI" itu keluar dari jasad melalui jalan-jalan nya dan dengan rasa yang bergetar-getar pada jalan keluar nya, rasa ini dapat dirasakan dengan nyata oleh murid-murid yang mempelajari ilmu ini.
Inilah "rahasia" hidup kita dan "DIRI" inilah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita, karena mengandung banyak rahasia dan serba guna, di dunia dan akhirat, InsyaAlloh .
Kenalkah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Tentu saja, karena dia datang dari sana, dari Maha Pencipta dan Maha besar.
Banyak lagi persoalan yang akan timbul ketika kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar-benarnya "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:
Dia mengetahui karena dia datang dari yang MAHA Mengetahui.
Dia cerdas karena datang dari yang MAHA Bijaksana.
Dialah sebaik-baik guru. Maka dikatakan dialah "guru" sejati.
Kehidupan nyata adalah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang yang kemudian.
Kesimpulannya: Kenalilah "DIRI" kita ini yang dia lah sebenar-benar "DIRI" dan kemukakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini, sementara menunggu hari yang kekal abadi, karena dia tetap karena di abadikan oleh Yang Maha Abadi.
Ilmu mengenal "DIRI" adalah satu ilmu pengetahuan yang harus diketahui oleh semua orang karena tiap-tiap manusia membawanya di dalam jasad kasar mereka masing-masing, haruskah "penghidup" jasad kita ini kita biarkan begitu saja tanpa mengenal dan merasakan nya, hanya saat maut hampir menjemput, barulah kita menyadari bahwa dia akan meninggalkan kita.
#SufiMuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar