Senin, 06 Maret 2017

DZIKRULLOH

AMALAN DZIKIR YANG NILAINYA LEBIH TINGGI DI SISI ALLOH DARIPADA SYAHID

Banyak orang muslim belum mengetahui amalan yang tinggi ini, selama ini mereka hanya mengerjakan hal-hal yang biasa dilakukan turun-temurun dan yang di ajarkan di dayah atau madrasah, namun melupakan inti saripati Islam yang hakiki.

Didalam Hadits yang dicatat pada kitab Sunan At-Tirmidzi, Hadits ke 30, Abu Sa’id Al-Khudri menjelaskan sabda Rosululloh SAW tentang golongan paling utama di sisi Allah. Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasululloh SAW: “Golongan siapakah yang paling utama di sisi Alloh pada hari Kiamat nanti?”

Rosulullah SAW menjawab: “Orang-orang yang banyak berdzikir kepada Alloh.”
Mendengar itu, Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallohu Anhum bertanya: “Wahai Rosululloh, bagaimana dengan para pejuang di jalan Allah?”

Rosululloh SAW menjawab: “Meskipun dia berhasil menghujamkan pedangnya kepada orang-orang kafir dan musyrik sehingga mereka terluka dan berlumuran darah, tetap saja orang-orang yang berdzikir kepada Alloh lebih utama dari dirinya (pejuang di jalan Alloh).”

Kemudian Selanjutnya Hadits ke 31 memperkuat lagi. Dalam Sunan Ibnu Majah, Abu Ad-Darda` Rodhiyallohu Anhum menjelaskan keutamaan dzikir sebagaimana dalam sabda Rosulullh SAW: “Maukah aku beri tahu kalian tentang suatu amal paling baik, paling suci dalam pandangan Alloh, paling tinggi tingkatannya, bahkan amal itu lebih baik dari sedekah kalian yang berupa emas ataupun perak dan lebih baik daripada saat kalian bertemu dengan musuh hingga kemudian kalian memenggal kepalanya (jihad di jalan Allah)?”

Para sahabat menjawab: “Tentu kami bersedia, wahai Rosululloh.”
Rosululloh SAW melanjutkan: “Amal itu adalah dzikir kepada Alloh.”
Al-Hakim Abu Abdullah dalam kitab Mustadrak mengatakan: “Sanad Hadits ini shahih.”

Permasalahannya kemudian, bahwa ada banyak sekali bentuk dzikir kepada Alloh SWT. Jadi bagaimana amalan yang dimaksud oleh Rosululloh tersebut? Sementara semua orang juga pasti berdzikir, dzikir seperti apa yang di maksud Baginda Nabi kita, Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita baca Hadits Rosululloh berikut ini: “Tiada akan datang Kiamat, kecuali kalau di muka bumi tidak ada lagi orang yang membaca Alloh, Alloh, Alloh. (Dzikir Alloh, Alloh, Alloh jelas dan tegas sebagai penangkal Kiamat jagad ini) (HR. Muslim).

Bahkan pada suatu ketika Nabi pernah membai’at dan menalqin kepada diri sahabat Ali bin Abi Tholib, sebagaimana yang diterangkan di dalam Hadits shahih yang muttashil sanadnya, yaitu: “Rosululloh SAW bersabda kepada Ali bin Abi Tholib Karomallohu Wajhah: “Hai Ali, pejamkan kedua matamu dan tempelkan sepasang bibirmu serta lipatkan lidahmu pada langit-langitan mulut dengan berdzikir Alloh, Alloh, Alloh di dalam Lathifah dari Lathaif tujuh.” (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Dilain waktu Rosul SAW bersabda: Dari Ali Karomallohu Wajhah bertanya: "Aku katakan ya Rosululloh, manakah jalan metodologi yang sedekat-dekatnya kepada Alloh dan semudah-mudahnya atas hamba Alloh dan semulia-mulianya di sisi Alloh?" Maka jawab Rosul SAW: "Ya Ali, penting atas kamu berkenalan/senantiasa berdzikir kepada Alloh.” Berkatalah Ali: "Tiap orang juga berdzikir kepada Alloh ya Rosululloh." Maka Rosul bersabda: “Ya Ali, tidak akan terjadi Kiamat sehingga tiada lagi tinggal di atas permukaan bumi ini, orang yang mengucapkan Alloh, Alloh, Alloh.” Maka sahut Ali: "Bagaimana caranya aku berdzikir ya Rosul?" Maka sabda Rosul SAW: “Pejamkan kedua matamu dan dengarkanlah dari saya ucapan tiga kali. Kemudian ucapkanlah seperti itu dan aku akan dengarkan.”

Maka sejenak Rosul mengucapkan: “Laa ilaaha ilalloh," tiga kali sedang kedua matanya tertutup. Kemudian Ali pun mengucapkan kalimat Laa ilaaha ilalloh seperti demikian. Ajaran tersebut kemudian Sayyidina Ali ajarkan pula kepada Hasan Basri dan dari Hasan Basri diajarkan kepada Al Habib Al Ajay, dari Al Habib diajarkan kepada Daud Athaiy, dari Daud diajarkan kepada Al Makruf Al Karaci dan dari Al Makruf kepada Assuraa, dan kemudian dari Assuraa kepada Al-Junaid. (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Teknik berdzikir ini sudah lama diamalkan oleh para Sufi, para Wali dan para Ulama pewaris Nabi, karena sangat halus dan tingginya dzikir ini sehingga tidak semua orang bisa mengamalkannya dengan sempurna apalagi tanpa dibimbing oleh guru yang sah (seorang murayid).

Dzikir ini dilakukan didalam hati, perhatikan hadits diatas, “pejamkan mata,” “tempelkan sepasang bibirmu,” “lipatkan lidahmu pada langit-langitan mulut,” "lalu ucapkan Alloh, Alloh, Alloh." Itu artinya bukan fisik kita yang berdzikir namun ruhaniah kitalah yang dituntut untuk berdzikir dengan mematikan panca indra. Dan ini memerlukan latihan khusus (suluk) serta bimbingan seorang 'Guru Mursyid.'

Berhubung yang berdzikir adalah ruh kita, tentu gangguan ghaib juga akan banyak muncul, bisa jadi gangguan itu berupa jin yang berupa sangat jelek atau jin yang mengaku Wali Alloh sehingga jika tidak di bimbing oleh guru yang sah maka bisa jadi kita disesatkan oleh iblis.

Di dalam Al-Qur’an Alloh memerintahkan kita untuk melakukan dzikir didalam hati. Alloh SWT berfirman: “Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika), dengan merendahkan dirimu dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai (ghoflah).” (QS 7 : 205).

Pada riwayat yang lainnya disebutkan bahwa Rosululloh SAW bersabda: “Dzikir diam (khafiy) 70 kali lebih utama daripada dzikir yang terdengar oleh para malaikat pencatat amal." (Al-Hadits)

Dengan membaca secara seksama urutan ayat dan Hadits diatas tentu kita sudah meyakini benar betapa tingginya amalan 'dzikir sirr' ini, amalan para Wali, amalan para pembawa Islam ke Indonesia dan menyebarkan Islam keseluruh Nusantara yang kini mulai di samarkan oleh musuh-musuh Alloh atau musuh-musuh Islam baik dari dalam maupun dari luar.

Marilah kita panjatkan do'a "semoga kita mendapat petunjuk dan menemukan guru yang bisa membimbing kita secara lahir dan batin menuju Keridhoan Alloh SWT." Aamiin ya Robbal 'Alamiin...

AMALAN YANG PALING DICINTAI OLEH ALLOH DAN ROSUL-NYA.

Ketika kita mengerjakan sholat fardhu (Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'), ternyata kita bisa mendapatkan suatu amalan yang paling dicintai oleh Alloh SWT dibanding dengan amalan-amalan lain. Bayangkan amalan ini lebih dicintai oleh Alloh SWT dan Rosul Nya dibanding dengan berjihad dijalan Alloh dan berbakti kepada orang tua. 
Subhanallohil 'adziim wa shodaqo Rosuluhu Nabiyyul Karim...

AMALAN ROSULULLOH SEPANJANG HIDUPNYA ADALAH SHOLAT. ROSUL SAW YANG DI JAMIN SURGA OLEH ALLOH SAJA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN DAN MEREMEHKAN SYARI'ATNYA SENDIRI. KEMUDIAN KENAPA UMAT AKHIR ZAMAN INI YANG AMALANNYA TIDAKLAH ADA APA-APANYA BILA DI TIMBANG DENGAN SEUJUNG KUKU PARA SAHABAT BERANI-BERANINYA MENINGGALKAN SHOLAT? SUDAHKAH KITA INI MENGIKUTI JEJAK ROSUL SAW? BENARKAH KITA INI ADALAH UMATNYA? AKUILAH! MENGAKU BOLEH-BOLEH SAJA. NAMUN UNTUK MENJADI YANG DI AKUI. BUTUH PROSES DAN NILAI USAHA DI HADAPAN ALLOH. SHODAQOLLOH WA SHODAQO ROSUL NABIYYUL ADZIM. #SufiMuda


Amalan sholat ini memang sulit di didirikan apalagi ditegakkan oleh umat akhir zaman, tetapi ketika kita benar-benar bertekad dan meluruskan niat semata-mata mengharap keridhoan Alloh, insyaAlloh amalan yang satu ini sangat mudah dilaksanakan. Umat akhir zaman ini perlu 'laku spiritual' karena pada hari demi hari sangatlah berat memegang agama. Hal ini akan saya jelaskan pada blog selanjutnya berjudul Umat Akhir Zaman.

Ketika berbicara tentang waktu sholat, memang terkadang kita menganggap itu adalah sesuatu yang biasa-biasa saja, tetapi ternyata amalan yang kita bicarakan di atas adalah sholat di awal waktu, seperti yang tertera dalam Hadits Nabi di bawah ini,

Abdulloh (bin Mas’ud) RA berkata: “Saya bertanya kepada Nabi, 'apakah amal yang paling dicintai oleh Alloh?" (Dalam satu riwayat yang lebih utama) Beliau bersabda: "Sholat pada waktunya." Saya bertanya: "Kemudian apa lagi ya Rosululloh?" Beliau bersabda: "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya: "Kemudian apa lagi ya Rosululloh?" Beliau bersabda: "Jihad (berjuang) di jalan Allah.” Abdulloh berkata: "Beliau (Nabi SAW) menceritakan kepadaku." (Dalam satu riwayat: “Saya berdiam diri dari Rosululloh.”) Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau menambahkannya.” (HR. Bukhari. Hadits shahih dan terdapat di dalam kitab 'Shahih Bukhari')

Kita mengetahui bahwa jihad di jalan Alloh SWT [1] dan berbakti kepada orang tua jaminannya adalah Surga [2], maka bagaimana dengan shalat di awal waktu yang statusnya itu adalah amalan yang paling dicintai Alloh? Masalah hal yang demikian, hukum dan balasan yang akan kita terima nanti itu sepenuhnya adalah hak Alloh yang akan memberikan keadilan kepada setiap makhluk Nya.

Setelah kita mengetahui semua ini, maka mulai saat ini juga, marilah kita berusaha untuk mendirikan sholat di awal waktu. Sholat di awal waktu dan di akhir waktu lamanya waktu kita sholat tidak berbeda. Dan juga biasanya kalau sholat ini didirikan di akhir waktu, biasanya kita sering kebablasan, atau terlupa. Kalaupun kita sholat tidak akan bisa menjadi kusyu' menghadap Alloh, hati dan pikiran tidak seirama menghadap kepada Alloh. Untuk menghindari itu, maka berlatih sholatlah di awal waktu. Tidak ada ruginya bukan ketika kita sholat di awal waktu bahkan keutamaannya begitu besar dan merupakan amalan yang di cintai oleh Alloh dan Rosul Nya.

Semoga dengan melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Alloh dan Rosul Nya, kita bukan hanya mendapatkan ganjaran yang sangat besar tetapi juga 'cinta' dari Alloh SWT. Karena ketika kita menjadi kekasih Alloh SWT, insyaAlloh kita akan selalu dijaga oleh-Nya (bayangkan, yang menjaga kita adalah Dzat yang menguasai alam ini), lalu apa yang kita minta pasti akan dikabulkan (betapa nikmatnya bukan?). Maka bersungguh-sungguhlah dalam meraih cinta dan maghfiroh Alloh SWT. Dengan melakukan amalan-amalan yang dicintai Nya.

Wallohu a’lam bish-showab...

Catatan kaki:
[1] Rosululloh SAW ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab: “Mereka adalah (yang menyebabkan) Surgamu atau Nerakamu.” (HR. Ibnu Majah)
[2] Kedua kaki hamba Ku yang dilibat debu dalam perang fisabilillah tidak akan tersentuh api Neraka. (HR. Bukhari)


#SufiMuda

#MeluruskanDanMemurnikanTauhid

#MenebarSunnah

Catatan 'Sang Sufi Muda': "Jangan pernah kalian mendirikan sholat (wahai hamba Alloh) bila hatimu masih menyembah selain Alloh. Karena itu hanya akan sia-sia di hadapan Alloh. Jangan pernah kamu mendirikan sholat (wahai hamba Alloh) bila kamu mengharapkan Surga atau takut akan masuk Neraka. Karena Surga dan Neraka adalah makhluk Alloh. Lalu untuk apa kamu harapkan dan kamu takuti? Berarti di hatimu masih ada yang kamu sembah selain Alloh. Berwudhu-lah dulu kamu sebelum mendirikan sholat. Bersucilah dulu kamu sebelum menghadap Alloh. Benarkan dan benahi dulu tauhid kamu kepada Alloh. Alloh SWT ciptakan Surga dan Neraka itu sebagai tipuan dan bentuk dari pada ujian. Sama halnya dengan kenikmatan-kenikmatan dunia lainnya itu adalah ujian. Maka, berhati-hatilah wahai hamba-hamba Alloh, semoga kita semua selalu dalam perlindungan Nya dan mendapat rahmat dan keridhoan Nya melalui syafa'at Rosul Nya. SEMOGA KITA SEMUA KEMBALI KE JALAN YANG BENAR. AAMIIN YA ROBBAL 'ALAMIN."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar