Rabu, 15 Maret 2017

MENCAPAI ILMU KANURAGAN TERTINGGI

Mukadimah Sufi Muda:
Ikhwal, di mana saja yang semoga mendapat rohmat ampunan Alloh. Saya pernah berpesan bahwa blog saya sudah saya wakafkan di jalan Alloh. Begitupun dengan bentuk tulisan-tulisan saya pasti pada akhirnya akan mengajak kepada kebaikan dan tauhid yang benar. Melalui blog ini saya mencoba mengupas konsep ilmu kanuragan yang haq berdasarkan ilmu-ilmu yang selama ini sudah saya serap. Saya tahu betul, saya paham betul bukan sekedar teori karena saya juga merupakan pelaku. Tahu karena pengalaman itu sungguh berbeda dengan tahu yang hanya sekedar tahu karena sebuah teori. Harap ikhwal menyimak tulisan di bawah ini agar paham apa itu ilmu kanuragan. Agar ikhwal semua juga dapat mencapai ilmu kanuragan tertinggi. Semua orang bisa! Semua orang berpotensi! Karena semua orang itu sama di hadapan Alloh. Yang membedakan hanyalah iman dan ketaqwaannya saja. Berikut harap di baca sampai selesai blog saya bab: Ilmu Kanuragan.

Menggali Darimanakah Asal Tenaga Dalam:

Kalau sudah membicarakan tentang asal muasal tenaga dalam. Atau berbagai macam ilmu ghaib akan menyebabkan kita merasa sangat ingin tahu dari manakah asal tenaga dalam yang terhebat sehingga dapat mengalahkan lawan (musuh-musuh) dengan sangat mudah, dan dengan jurus tertentu yang sudah lama dipelajari dengan baik, hal ini akan memberikan gambaran pada kita betapa penting memiliki bekal ilmu kesaktian (ajian) yang dapat digunakan untuk perlindungan diri ketika sedang dalam keadaan terdesak. Terlebih di jaman modern dan mendekati masa-masa beratnya akhir zaman ini kita seolah di wajibkan untuk memiliki bekal khusus untuk menghadapinya. Bagaimana tidak. Kejahatan demi kejahatan semakin hari semakin marak dan menjamur menindas orang-orang yang lemah. Terlebih pada saat titik terberatnya akhir zaman nanti Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam menggambarkan tiap-tiap orang berpotensi untuk menjadi jahat. Karena lemahnya iman kala itu dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Ketika alam ini oleh Alloh SWT di hentikan untuk mengucurkan rahmat anugerah rizkinya. Tidak ada makanan dan minuman sehingga manusia di mana-mana kelaparan, ini yang menyebabkan imannya lemah akan berbuat ke-dzoliman. Hanya nafsu dan nafsu yang teruntai dalam setiap sendi kehidupan ini. Bahkan manusia ketika itu tega memakan bangkai saudaranya sendiri. Itulah beratnya akhir zaman yang digambarkan Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah. Maka dari itu sebabnya perlunya kita membekali diri dengan ilmu yang haq!

Banyak pertanyaan dalam hati yang kadang tidak dapat terjawab begitu saja misalnya mengapa orang sampai bisa memiliki sebuah ilmu ampuh yang sangat sakti mandraguna dan membuat orang lain berdecak kagum, sedangkan sudah banyak usaha yang kita lakukan untuk berguru namun belum dapat menemukan jalan terbaik untuk suatu keadaan yang akan mengubah segalanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga semua orang akan mulai memikirkan apa yang pantas dan terbaik bagi dirinya dan sampai pada penghujung akhir yaitu menempuh jalan pintas. Padahal untuk mendapatkan suatu ajian yang paling sakti tidak bisa hanya menempuh jalan pintas. Di butuhkan disiplin ilmu, riyadhoh khusus, tirakat madep mantep kepada Sang Maha Kuasa. Ilmu kesaktian apapun pasti akan bertitik tumpu pada sumbernya. Yaitu Kekuatan Yang Maha Dahsyat. Empunya tidak lain hanyalah Alloh SWT. 

Tentang tenaga dalam dan ilmu kesaktian, tentu akan menjadi pembahasan menarik kalau kita bahas bersama-sama pada blog Sya'ir Cinta sang sufi muda kesayangan kita ini. 

Bila kita hubung-hubungkan ilmu kanuragan dengan hubungan sosial bermasyarakat kita sehari-hari, katakanlah itu gaya hidup seseorang. Maka ini hubungannya sangatlah erat bagaikan sebuah simpul yang saling mengikat satu sama lain. Dan tradisi ini sudah membudaya sejak jaman nenek moyang kita yang kental dengan ilmu-ilmu klenik. Karena sebuah kemampuan atau keunikan yang dapat dilakukan seseorang sedangkan orang lain tidak mampu melakukannya sering kali menjadi kebanggaan orang tersebut sehingga dapat menjadikan nilai tambah tersendiri dimata orang lain, entah ilmu tersebut akan banyak membantu atau hanya untuk sekedar menjaga kehormatan saja sehingga banyak orang akan berlaku segan kepadanya. 

Tenaga dalam ini dapat dipelajari, di latih, dan dasarnya adalah dari latihan rutin misalnya olah pernafasan yang di iringi dengan langkah tertentu sehingga dapat membangkitkan tenaga dalam yang ada pada diri seseorang. Ketahuilah, bahwa manusia itu sungguh memiliki potensi daya kekuatan besar yang tersimpan dan bersumber dari Dzat Nya.

Ketika seseorang dapat dengan baik mengatur segala kemampuan dalam dirinya maka akan mudah baginya untuk fokus pada apa yang hendak dipelajari sehingga semua akan mudah dilakukan termasuk belajar tenaga dalam dan segala ilmu yang memerlukan latihan khusus, kuncinya adalah rajin dan penuh kesungguhan dalam mencapai semua tingkatan dalam menggapai ilmu tertentu.

Selanjutnya, yang tidak kalah penting ketika seseorang sudah memiliki kelebihan atau kemampuan istimewa adalah self kontrol yang peran kedudukannya sangat amat penting. Karena tanpa adanya pengendalian diri maka semua ilmu dapat berubah menjadi bencana karena digunakan dalam hal negatif sehingga merugikan diri sendiri bahkan orang lain dan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan jika tidak di barengi dengan keinginan untuk membatasi diri dalam menggunakan ilmu tersebut sebaik mungkin dan tidak di pergunakan dalam hal buruk.

Sehingga sangat penting bagi kita untuk membekali diri dengan bekal ilmu pengetahuan yang cukup sebelum mempelajari sebuah hal yang tidak pernah kita tahu akan memberikan dampak pada diri dan orang lain untuk masa depan, karena bisa jadi itu merupakan awal dari kesalahan kita, sehingga tindakan antisipasi akan sangat penting untuk mencegah hal yang tidak di inginkan berlangsung dimasa mendatang yang pada nantinya kita sendiri yang akan menanggung akibat dari ketidak waspadaan tersebut.

Jadi Diri Pendekar:

Jika di suruh memilih satu lawan satu dengan satu lawan tiga. Maka sebagai seorang pendekar saya lebih memilih satu lawan tiga. Karena jika menang satu lawan satu saya tidak kondang dan kalau kalah saya pasti malu. Wong ngakunya pendekar masa kalah? Tapi kalau satu lawan tiga, setidaknya jika menang saya sedikitnya kondang dan jika kalah ya wajar dan tidak memalukan karena lawannya tiga. Itu prinsip yang harus di pegang seorang pendekar.

Saya selalu menghindari pertarungan satu lawan satu dengan seorang pendekar manapun, karena saya tahu betul itu tidak akan ada gunanya. Bahkan jika bertemu dengan musuh saya lebih baik berjalan merangkak untuk melewati mereka karena pertarungan hanya akan memakan korban. Karena seribu lawan menghadang pun sungguh tidak sebanding dengan ilmu kanuragan saya saat ini. Ini bukan sebuah kesombongan, karena manusia tidak sekali pun pantas untuk bersikap sombong, apa yang mau di sombongkan? Manusia memulai hidup tidak membawa apa-apa dan mati pun akan kembali tanpa membawa apa-apa kecuali amal ibadah. Ini bukan sebuah kesombongan, namun ini adalah sebuah pencapaian luar biasa dari seorang seniman beladiri hingga mencapai ilmu kanuragan tertinggi. Puncak yang sudah saya capai dengan sejumlah pengalaman spiritual selama ini adalah sebuah level tertinggi dan teratas dari sebuah ketekunan berlatih seni beladiri, yaitu sebuah tingkatan yang akan sulit sekali bagi master beladiri mana pun untuk melampauinya. Karena ini sudah pada tingkatan 'MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLOH SUBHANAHU WA TA'ALA'. Sebuah level tingkatan tertinggi dari sebuah seni beladiri dengan ilmu kanuragan paling atas. Lebih baik salah di pukul dari pada benar memukul. Peribahasa ini sungguh tidak ada dalam kamus peribahasa mana pun, cuma ada pada artikel saya ini. Yang artinya, tidak perlu melakukan apa pun untuk menunjukkan suatu kehebatan. Pertunjukkan hanya akan menimbulkan kesengsaraan batin. Karena silat sejatinya bukan saja hanya untuk beladiri dan jaga diri, tapi lebih dari pada itu untuk melatih diri dan tahu diri. Di atas langit masih ada langit, di bawah tanah masih ada tanah. Jadilah lancuring jagad. Sampai kapan pun saya akan tetap menghindari sebuah pertarungan karena tidak akan ada satu pun lawan yang sebanding! Namun, saya akan menyerah kalah mengakui kehebatan seseorang apabila ada yang lebih mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Itulah lawan yang sepadan untuk saya berlomba-lomba mencari ridho Alloh. Ukuran kehebatan seseorang ada pada tingkatan seberapa besar dia takut kepada Tuhan nya. Mengalah bukan berarti kalah, mencari persaudaraan seiman seagama itu yang lebih penting, tapi sejengkal langkah pun jangan pernah mundur bila bertemu musuh! Hidup dan mati karena Alloh. Manusia tidak bisa berbuat apa-apa, sekuat-kuatnya hati mudah terluka, selemah-lemahnya jiwa akan tetap berharap. Jika sudah waktunya, matilah kita dengan sendirinya, lalu akan kemana setelah kita mati? Kembali kepada Alloh Azza wa Jalla wa Jallal Jalaluhu.
Lalu sia-siakah ilmu beladiri yang saya pelajari selama ini? Tidak ada yang sia-sia jika sudah pada level dan strata ini. Tancapkan dalam-dalam ilmu tauhid dan nilai-nilai keimanan di dalam hati sanubari agar tidak mudah terombang-ambing oleh apapun!
"Sang Pendekar Sejati", namanya tidak akan terdengar di barat dan timur, selatan dan di utara, tidak ada seorang pun yang sepadan dan mampu menandingi kehebatan sang pendekar sejati, hingga ia bersembunyi dalam kehidupannya saat ini, tapi ia masih hidup bersama kalian untuk menebar pesan-pesan kebaikkan yang bernilai ibadah. Ia bersembunyi dan menidurkan kehebatannya, jangan pernah bangunkan ia! Biarkan ia tenggelam dalam ibadah kepada Alloh SWT. Dan membina keluarga kecil yang sakinah, mawaddah, wa rohmah dan mutmainah hingga nanti sampai ke jannah. Jiwanya menang tanpa harus merendahkan, memiliki kesaktian tanpa ajian, dan di berikan kekayaan tanpa kemewahan. Sak duwure ilmu aku tetep wong jowo, umpamane kacang ora ninggalake lanjaran. Jangan pernah tinggalkan Alloh, jangan pernah lupakan Alloh.

Pendekar sejati yang kuat ialah yang bersembunyi di balik kelemahannya. Dzohirnya nampak lemah namun sejatinya ia tidak akan pernah terkalahkan karena tauhidnya benar! Ia selalu menang tanpa bertanding. Karena seluruh hidupnya di wakafkan di jalan Alloh SWT.

Konsep Ilmu Kanurangan:

Selanjutnya saya (sang sufi muda) akan jelaskan konsep-konsep ilmu kanuragan yang murni dan haq. Sehingga kita tidak akan salah tauhid dan mati kita selamat fi dunya wal akhiroh.
Bahwa fitrohnya seorang manusia itu tidaklah memiliki daya kekuatan apapun, namun yang kita saksikan selama ini banyak di antara kita yang berupaya untuk mencari-cari kesaktian. Tanpa mengetahui sebuah ilmu pengetahuan yang benar tentang kanuragan (kasekten). Saya akan coba kupas apa itu kesaktian yang selama ini di cari-cari manusia.
Jenis-jenis ilmu kanuragan di jaman dahulu yang sangat tersohor yang sering di pakai oleh para pendekar adalah: Ajian Rajah Kolocokro, Ajian Brajamusti, Ajian Bandung Bondowoso, Ajian Lebur Sakheti, Ajian Macan Putih. Adapun ilmu kanuragan tingkat tinggi adalah: Ajian Lembu Sekilan, Pancasona, Waringin Sungsang dan Rawarontek. Dan masih sangat banyak jenis lainnya yang tidak bisa saya jelaskan satu per satu.
Saya akan berikan beberapa contoh agar ikhwal mudah dalam memahami maksud dan tujuan saya agar kembali ke pada jalan yang benar. Tentu kita semua sudah mengetahui dari siroh sejarah kesaktian yang di miliki oleh Prabu Siliwangi, Raden Kian Santang atau Patih Gajah Mada. Bahwa Raden Kian Santang membelah bagian dirinya sampai ia tidak mampu melihat darah. Dan akhirnya ia meminta kepada ayahandanya Prabu Siliwangi agar di carikan lawan yang sepadan untuk bisa melihat darahnya sendiri. Sehingga di pertemukanlah dengan Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah satu-satunya lawan yang sepadan. Baru ia mengakui kalah setelah berhasil melihat darahnya sendiri. Begitupun dengan kisah singkat sang panglima perang Patih Gajah Mada. Dengan kekebalan tubuh yang tiada tanding ketika itu. Patih Gajah Mada memiliki kanuragan tingkat tinggi.
Pertanyaannya, apakah itu sebuah ilmu kanuragan? (Jawab: Bukan!)
Perlu ikhwal ketahui, orang-orang pada jaman dahulu adalah orang-orang yang suka suci mensucikan diri. Maka di berikanlah kelebihan oleh Alloh SWT. Namun yang selama ini orang-orang cari adalah bentuk dari kesalah pahaman. (Orang Indonesia sejak jaman dulu itu kalau nggak salah paham, ya pahamnya yang salah). Raden Kian Santang itu orang suci. Di kasih kelebihan (kalinuwih) oleh Alloh SWT, sehingga di belah-belah bagian tubuhnya yang manapun tidak keluar darah. Bukan saking saktinya. Namun saking sucinya!
Patih Gajah Mada kebal terhadap senjata apapun bukan karena saking saktinya. Namun saking sucinya!
Raden Kian Santang itu suci dulu baru Islam. Orang-orang dulu itu suci dulu baru menemukan kebenaran Islam. Memang siroh sejarah orang-orang dahulu itu suka suci mensucikan diri. Bertapa (topo broto), menyendiri, menyatukan hati dan pikiran menjadi satu. Menjernihkan dan mengheningkan pikiran dan hati. Baru mendapat kalinuwih (kelebihan). Patih Gajah Mada pun siroh sejarah tidak pernah melepaskan puasa sebelum dapat menyatukan Nusantara. Itu adalah bukti bahwa orang-orang dulu suka suci mensucikan diri. Namun yang aneh di jaman sekarang itu malah kebalikannya. Bukannya kesucian yang di cari malah kesaktian. Ingin sakti sehingga dia menjalani tirakat ini dan itu. Puasa dan lain-lain. Puasa kok di niatkan untuk mencari kesaktian. Ya itulah orang-orang yang terjerumus oleh jebakan musuh-musuh Alloh. Perlu ikhwal tahu bahwa musuh-musuh Alloh itu suka sekali menjungkirkan segala bentuk kebenaran kepada kesesatan. Itu sudah haq dan janji syaithon kepada Alloh SWT untuk terus menjerumuskan umat manusia sampai hari kiamat ke jalan kesesatan. Iblis itu saking eneg nya terhadap manusia, gara-gara makhluk bernama manusia iblis di laknat oleh Alloh sebagai penghuni kekal abadi di dalam Neraka. Bagaimana tidak benci sebenci bencinya dengan makhluk bernama manusia?
Maka tentang ke-ilmuan pun syaithon membuat tipu daya untuk menyesatkan manusia sehingga salah niat dahulu awalnya. Sesudah salah niat salah arah dan tujuan. Jadilah manusia itu tersesat dari jalan Alloh.
Alloh memberikan kelebihan-kelebihan kepada manusia itu berupa mukjizat Rosul, sekelas Nabi. Irhas dan karomah sekelas (Wali/Auliya), ma'unah dan ma'isyah itu untuk seorang mukmin dan hamba Alloh yang taqwa. Namun syaithon mampu memberikan tipu daya yang di sebut istidroj dan ihanah atas izin Alloh SWT. Ya untuk itu tadi, agar mata manusia itu terbelalak, terkena bujuk rayu syaithon.
Para Wali-Wali Alloh itu memiliki karomah. Karomah menurut kitab Tahfatul Murid hal. 91 karangan Syekh Ibrahim al-Bajuri adalah: "Sesuatu hal luar biasa yang tampak dari kekuasaan seorang hamba yang telah jelas kebaikannya yang di terapkan karena adanya ketekunan di dalam mengikuti syari'at Nabi Muhammad SAW dan mempunyai i'tiqod yang benar".

Menurut saya, jelasnya, karomah adalah kelebihan-kelebihan yang di berikan oleh Alloh SWT kepada Wali Nya. Dalam pendirian (istiqomah) hidupnya tetap ittiba' kepada ajaran Nabi Muhammad SAW. Dalil nashnya: "Seandainya ada orang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di udara. Tapi ia tidak menjalankan syari'at Islam. Ia tidak sholat dan sebagainya. Jangan di ikuti. Itulah syaithon!"

Yang namanya karomah itu tidak dapat di perlihatkan, di pertontonkan, dan di pamerkan di muka umum. Karomah akan tiba-tiba melekat pada diri seorang Wali bila di butuhkan dan dalam kondisi terdesak. Siroh sejarah para Wali 9 jaman dulu yang ingin menghadiri perkumpulan para Wali. Maka tiba-tiba sang Wali berlari membelah samudra. Adapun yang yang datang secepat angin dan secepat kilat. Itu semua merupakan kelebihan-kelebihan yang di berikan oleh Alloh SWT melalui jalan ittiba kepada Rosul Nya SAW. Namun pernahkah kita melihat orang yang tidak pernah sholat. Puasa pun niatnya supaya ini dan supaya itu. Dia mampu mempertontonkan bagian-bagian tubuhnya yang kebal senjata. Ikhwal muslim jangan tertipu. Itulah yang di namakan istidroj (jebakan syaithon). Itu bukan kelebihan yang Alloh langsung turunkan. Namun melalui perantara iblis. Perantara inilah yang menjadi masalah. Kita minta bantuan (berkoalisi) dengan iblis. Sementara iblis tetap minta kepada Alloh SWT. Itulah sifat Ar-Rohman dan Ar-Rohim nya Alloh SWT. Iblis minta untuk menyesatkan manusia pun di kasih oleh Alloh. Dan bodohnya manusia kenapa dia minta kepada selain Alloh? Padahal jalan sudah di tunjukkan, kitabulloh sudah di turunkan, jalan yang gelap gulita sudah di sinari oleh ajaran Nabi SAW melalui wahyu Alloh berupa Al-Qur'anul Karim. Kenapa masih mencari dan mencari?
Habib Rizieq mengatakan: "Goblog!!!"

Jadi jelas ya ikhwal. Mana karomah mana istidroj syaithon. Walaupun di pertunjukkan itu dia baca-baca ayat suci Al-Qur'an namun ikhwal jangan mudah tertipu. Yang namanya karomah itu tidak bisa di pertontonkan. Saya pernah dengar siroh sejarah orang karomah jaman dulu memindahkan batu besar sendirian. Ketika ada orang lain ia berhenti sejenak. Karena takut menimbulkan fitnah. Itulah aslinya karomah. Tidak di riya'kan supaya terkenal tersohor dan lain-lain. Namun kalau sudah di pamerkan supaya ini itu tadi? Itulah syaithon! Jangan kita malah terpicu mengikuti langkah-langkah syaithon. Dan memang Alloh mengatakan bahwa Al-Qur'an itu bisa di pergunakan untuk apapun. Karena setiap ayat Al-Qur'an ada penjaganya masing-masing. Tapi nanti pada hakikatnya akan mendapat pertanggung jawaban masing-masing di hadapan Alloh. Begitupun dengan mencari kesaktian dengan berbagai macam bentuk tirakat. Pada suatu saat nanti pasti ada jamannya yang haq akan nampak dan yang bathil akan tenggelam. Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf dari gurunya ia berpesan: "Inilah jamannya pemuka-pemuka agama yang mencari dunia sedang mengapung ke permukaan. Padahal mereka semua tidak berisi ilmu apa-apa. Ia bagaikan ikan gabus yang nampak ke permukaan sungai sehingga mata orang-orang terpukau. Dengan bungkus agama dan bingkai yang cantik-cantik. Namun ada di antara mereka para ulama yang kenal Alloh dan takut kepada Alloh. Ilmu mereka haq! Namun mereka saat ini sedang tenggelam bagaikan batu-batu hitam di kali. Mereka tenggelam. Dan ada saatnya nanti batu-batu yang memiliki berat dan bobot itu mengapung ke permukaan untuk menyerukan yang haq. Dan ikan-ikan gabus tadi menjadi tenggelam. Di situlah umat menjadi tahu bahwa yang haq itu haq. Dan bathil itu bathil. Saat ini umat masih bingung. Di bingungkan oleh orang-orang yang pintar tapi minteri yang bodoh."
Saat ini semua orang yang hafal Al-Qur'an dan Hadits bisa langsung berceramah dan terkenal untuk tujuan dunia. Cuma modal hafal. Namun isinya jauh panggang dari pada api.
Kita kembali ke konteks ngilmu itu tadi.
Apa si yang manusia itu cari? Hakikatnya adalah keridhoan dari Alloh. Ketika mati manusia tidak membawa apa-apa. Ilmu kebal pun nyatanya akan busuk ketika sudah di pendam di dalam tanah. Di makan cacing dan belatung. Justu orang alim yang tidak neko-neko, hanya keridhoan Alloh semata yang ia cari selama di dunia. Mayatnya di utuhkan oleh Alloh. Cacing dan belatung enggan memakan jasad suci kecintaan Alloh dan Rosul Nya. Memancarkan sinar ketika di dalam kubur dan mengeluarkan bau yang harum semerbak. Matinya terpejam karena tauhidnya benar.
Ikhwal, orang yang beberapa saat menjelang wafat itu matanya kasyaf (terbuka hijab), saat itu ia melihat Surga atau Neraka tempatnya kembali. Maka sering kita melihat orang yang mati matanya terbelalak karena yang di lihatnya Neraka. Kalau tidak percaya ikhwal coba saja. Silahkan sakarotul maut. Mencoba untuk membuktikan tidak ada salahnya bukan?

Menghidupkan asma Alloh dalam hati di setiap saat secara konsisten itu lebih bermanfaat daripada sibuk mencari apa-apa yang tidak membawa manfaat. "Al-istiqomatu khoiru min alfi karomah." (Sikap istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah). 

Tapi itu berat mengingat semua kunci ibadah dan keta'atan kepada Alloh SWT itu terletak pada sikap istiqomah nya seorang hamba. Orang yang berhasil mempertahankan sikap istiqomah, maka semua kebutuhannya dipenuhi oleh Alloh, diberkahi, dimudahkan, diselamatkan, dijaga dan dimuliakan maqam derajatnya. Dalam segala hal, sikap konsisten sangat dibutuhkan. Ini adalah ilmu kesaktian tingkat tinggi, yang menjadi rahasia para penduduk langit. Alloh SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Alloh", kemudian mereka meneguhkan pendirian (istiqomah) mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Alloh kepadamu." (QS. Fusshilat: ayat 30)

Kisah Karomah Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah:

Saat Ali ditunjuk oleh Baginda Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam untuk memimpin perang menembus benteng khaibar, maka Ali saat itu memusatkan pasukan muslim pada sebuah batu karang besar di dekat benteng. Saat seluruh pasukan telah siap untuk melakukan penyerangan, Ali memberikan komando kepada pasukannya untuk menyerang penuh ke titik pusat pertahanan yahudi tersebut. Maka terjadilah peperangan sengit antara kaum muslim dan yahudi. Tidak ada yang selamat dari tebasan pedang Zulfikar milik Baginda Nabi SAW yang di berikan kepada Ali tersebut. Sampai pada suatu ketika yahudi berhasil mengecoh Ali untuk mengarahkan pedangnya dengan cepat ke arah Ali. Saat itu dengan sigap Ali menangkis dengan tamengnya dan saat yang bersamaan ternyata kuatnya serangan tersebut membuat tamen milik Ali terpental dan lepas dari tangan Ali. Saat tameng milik Ali terjatuh lalu dengan cepat Ali meraih pintu besi berukuran besar yang ada di dekatnya untuk kemudian dijadikan tameng. Ali menggunakan pintu besi besar tersebut sampai perang yang di menangkan oleh kaum muslimin itu usai. 

Abu Rofi' salah seorang sahabat yang ikut dalam peperangan tersebut menyatakan: "Aku telah menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri bagaimana Ali bin Abi Tholib mencabut pintu besi yang besar itu untuk di jadikan tameng-nya. Kemudian setelah perang itu usai, ada delapan orang laki-laki salah seorang di antaranya adalah aku sendiri, yang berusaha untuk menggotong dan menempatkan kembali pintu besi itu ke tempat semula, akan tetapi kami semua tidak mampu untuk mengangkatnya karena terlalu berat."

Karomah para Wali tidak akan pernah ikhwal lihat tanpa adanya suatu sebab yang sangat mendesak. Karomah akan muncul secara tiba-tiba dengan sangat cepat bagaikan kilat dan kejapan mata yang turun berupa pertolongan dan perlindungan Alloh kepada Auliya Nya. 

Maka selama ikhwal menginjakkan kaki mu di bumi milik Alloh. Tidak lah pantas untuk berlaku dan bersikap sombong. Kesombongan hanyalah milik Alloh. Kesombongan adalah pakaian Alloh, seorang makhluk lemah manalah pantas mengenakan pakain milik Alloh. Maka dari itu sebabnya syaithon selalu mengajak kita untuk memiliki sikap dan perilaku sombong agar di benci oleh Alloh agar menjadi makhluk terlaknat sama sepertinya. Maka akan lebih baik kita duduk merendahkan diri mengingat nama Ilahi. Itu lebih baik dari seribu karomah. Jangan pernah ikhwal mencari yang namanya karomah. Carilah keridhoan Alloh melalui syafa'at Rosul Nya. Maka karomah akan dengan sendirinya melekat. Namun apabila kita sibuk mencari-cari karomah maka syaithon akan sibuk membantu menciptakan tipu daya. Tanamlah padi maka rumput akan ikut tumbuh di ladang ikhwal semua. Namun bilamana kita menanam rumput jangan pernah berharap padi akan tumbuh dan kemudian dapat ikhwal tuai. #MencariKeridhoanAlloh #MengharapSyafa'atBagindaNabiTercintaShollollohu'AlaihiWasallam

 

#LancuringJagad
#SufiMuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar